BASUDARA NEWS, Minahasa – Dalam Rangka Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ke – 70 Tahun Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Minahasa melaksanakan Diskusi Publik dengan Tema “Tema Nasionalis Menjawab Tantangan Zaman”, Sabtu 23 Maret 2024 bertempat di Zone’s Cafe.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah Narasumber diantaranya Bung Dr Richard Pangkey, Bung Dr Edwin Wantah, Bung Dr Johny Tarore, Dr (C) Rommy Mongdong, dan Bung Melky Turang selain itu hadir pula Bung dan Sarinah DPC GMNI Minahasa berserta dengan panitia pelaksanaan diskusi Sarinah Marshanda Pinatik dan Bung Riand Salu.
Pada kesempatan ini Dr Richard Pangkey membawahkan materi terkait dengan “Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia”. Menurut Pangkey, Nasionalisme kita harus sesuai dengan Pancasila sebagai Pandangan hidup dan dasar negara serta ideologi negara, sehingga wujud nasionalisme kita bukan nasionalisme yang sempit akan tetapi sebagai nasionalisme yang luas,” ujarnya.
“Selain itu juga Cinta pada bangsa sendiri tapi masih menghargai bangsa lain. Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi pasti ada dampak positif dan negatif, generasi muda sebagai pilar bangsa diharapkan memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme dengan tetap bertahan pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia,” ungkap Pangkey.
Dalam kesempatan yang sama Dr Edwin Wantah juga menyampaikan terkait dengan betapa pentingnya Kader GMNI dalam mengimplementasikan ajaran-ajaran Bung Karno.
“Selain itu mengimplementasi Marhaenisme dalam kehidupan sehari-hari, dan kader GMNI wajib hukumnya mengimplementasikan Tri Sakti Bung Karno yaitu berdaulat di bidang Politik, Berdikari dalam bidang Ekonomi seta Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan,” tutur Wantah.
Sementara itu, Dr Johny Tarore mengungkapkan sebagai Kader GMNI harus mampu berkompetisi menuju Indonesia emas 2045. “Oleh karena itu sebagai kader GMNI harus mampu mengembangkan potensi diri baik dari sisi akademik maupun non akademik seperti berorganisasi di GMNI untuk belajar menjadi seorang leadership,” pungkas Taroreh.
Redaksi BN