BASUDARA.NEWS, Manado—Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Universitas Negeri Manado (Unima) menggelar seminar nasional dengan tema ‘Penguatan Demokrasi dan Integritas Pemilu’ di Hotel Peninsula Manado, Kamis (19/11/2020).
Seminar nasional menampilkan pembicara yakni Kabag Hukum, Kerjasama dan Kepegawaian DKPP Dr Aries Munandar, Prof Sjamsie Pasandaran, MPd dari Unima, dan Dr Ferry Daud Liando, Pegiat Pemilu Unsrat.
Selain itu ada juga Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Provinsi Sulut, Dr Mayske Liando, MPd, dan Prof Dr Orbanus Naharia, PR I Unima.
Dalam acara tersebut, DKPP diminta untuk lebih aktif memberikan materi terkait politik dan pemilu demokratis serta berintegritas kepada mahasiswa.
Hal itu dimaksudkan untuk menggugah minat mahasiswa berpolitik dan berdemokrasi secara bermartabat.
Tak hanya pemilu demokratis dan berintegritas, peserta seminar dan DKPP memelopori gerakan Pilkada Serentak 2020 di sembilan provinsi dan 270 kabupaten/kota di Indonesia menjadi pesta demokrasi ini.
Dr Aries Munandar menjelaskan, bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi mengamanatkan peran akademisi dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Artinya, mahasiswa dan dosen juga memiliki tanggung jawab dalam berkontribusi positif membangun bangsa dan mengawal dinamika sosial yang terjadi di Indonesia. Perguruan tinggi adalah Center of Excellence untuk membentuk masa depan demokrasi yang bermartabat,” terang Munandar.
Menurutnya, kalangan akademisi tidak menutup mata dan dituntut untuk memegang peranan penting sebagai salah satu garda terdepan penjaga akuntabilitas pelaksanaan Pemilu.
“Tujuannya agar mereka lebih aware terhadap pentingnya isu etika penyelenggara pemilu dan penegakannya,” tandasnya.
Sementara itu, Prof.Sjamsie dalam paparannya mengatakan bahwa pilkada berintegritas adalah kunci pemilu berkualitas. “Dalam pelaksanaan Pemilu atau Pilkada, integritas adalah hal utama. Baik integritas penyelenggaranya, integritas pesertanya maupun integritas pemilihnya. Pemilu atau pilkada sukses apabila penyelenggara mandiri, independen, jujur dan adil. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan publik,” terangnya.
(mfw/vik)