BASUDARA.NEWS, Manado—Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Regional Manado kini sampai pada tahap yang terakhir, dan menggandeng salah satu kampus terbesar di Sulawesi Utara, yakni Universitas Sam Ratulangi. Digelar secara hybrid melalui Aula Gedung Mapalus Kantor Gubernur pada Senin 20 September 2021, roadshow dihadiri oleh berbagai komunitas, media, akademisi hingga unsur pemerintah, dengan jumlah peserta mencapai 700 orang, terdiri dari hampir 30 orang peserta secara offline, dan lebih dari 600 peserta secara online melalui youtube serta Zoom meeting, dan dibuka secara resmi oleh Rektor UNSRAT Prof. Dr. Ellen Kumaat, M.Sc. DEA yang diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik UNSRAT, Prof. Dr. Ir. Fabian Manoppo, M.Agr dalam sambutan tertulis.
Dihadiri oleh sejumlah tokoh penting serta civitas akademika UNSRAT bahkan masyarakat Sulawesi Utara, roadshow ini disambut oleh Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kepada Dinas KOMINFO Sulut, Christiano Talumepa, S.H, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi bagi Universitas Sam Ratulangi atas keterbukaan mendukung program pemerintah memajukan ekonomi Indonesia melalui startup digital. Senada dengan itu, Muhammad Faisal, Sub Koordinator Pengembangan dan Kerja Sama Startup Digital juga menyampaikan kebanggaannya karena UNSRAT mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan nasional 1000 startup digital.
Brian Gamaliel, District Manager LinkAja yang menjadi keynote speaker dalam acara ini mengajak mahasiswa bahkan seluruh peserta untuk bisa jeli melihat perputaran ekonomi di Indonesia bahkan secara global, dan menemukan peluang untuk membangun bisnis digital di era revolusi 4.0. Empat orang narasumber luar biasa turut memberikan wawasan bagi para peserta melalui materi yang dipaparkan, diantaranya Stenly Wullur, S.Pi, M.Sc.PhD, koordinator pusat inovasi dan HKI, Aldo Sompie, S.T, M.T, Deputi Bidang Kemahasiswaan UNSRAT, Eko Nasaru, founder blod.id, hingga Lady Giroth, VP Satu tampa sekaligus Regional Officer Manado. Menurut Stenly, ada 7 aspek kunci dalam berinovasi, yakni teknologi, resiko, mitra, pasar, organisasi, investasi hingga manufaktur. Hal juga diperkuat oleh Giroth, bahwa startup berfokus pada inovasi, kolaborasi dan impact yang bisa diberikan. Disamping itu, Aldo Sompie yang menjelaskan tentang apa saja yang menjadi tantangan bagi universitas untuk mendirikan startup diera ini. Pada kesempatan yang sama, founder Blod.id mengingatkan peserta bahwa tidak ada bisnis yang bisa selalu berjalan mulus. “Yang menjadi pembeda adalah, ada pebisnis yang menyerah saat mendapat tantangan, dan ada yang justru melihat peluang di balik tantangan,” tuturnya. Sesi diskusi yang dipandu oleh Dr.Stanly O.B Lombogia S.Pt, M.Si, sekretaris LP3 UNSRAT, ditutup dengan closing statement dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulut, Billy Lombok, SH. “Masyarakat Sulawesi Utara bahkan civitas akademika UNSRAT harus bahu-membahu mendukung kegiatan nasional 1000 startup digital, agar bisa terlaksana dengan baik demi terciptanya ekonomi digital yang akan sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat”.
Leyne Sagay, Regional Officer Manado yang menjadi MC pada acara ini, menutup Roadshow Gerakan Nasional 1000 Starrtup Digital x UNSRAT dengan dorongan semangat bagi calon-calon founder startup Sulawesi Utara. “Mari berkolaborasi, dengan 1000 mimpi, 1000 karya, demi 1 Indonesia Raya. Saatnya rintis solusi digital, karena Indonesia maju mulai dari kamu,” pungkasnya.
(VR)